Wednesday, October 28, 2009

sing sang song 2009

Hi everybadi. Sekarang sudah memasuki akhir bulan oktober. Semakin dekatlah saya dan anda dengan tahun baru. Ihiy. Nah berhubung biasa kalo menjelang akhir tahun kita biasa mereview apa yang kita lakukan selama tahun ini, maka saya juga latah ga mau kalah. Kali ini saya mau mereview album-album music yang telah merasuki telinga saya melalu handphone sony erricson W960i saya (du ileh serasa iklan hp ya cyiiin).

Sebelum saya ngomongin album-album yang saya dengar, saya mau menyanjung-nyanjung hape saya hahahaha. Hape saya ini sebenernya keluaran lama, sekitar tahun 2007-2008an, tapi baru saya beli pas awal 2009. Hhihihihi. Tapi walopun jadul, yang saya seneng ialah memorinya sampe 8 giga, cucok sekali untuk menyimpan koleksi lagu saya (yang sering malas saya burn ke cd).

Nah sekarang menuju puncak acara (halah). Ini dia daptar album-album yang saya dengarkan selama tahun ini:


1. Taylor swift – fearless
Kalo ga salah album ini dikeluarkan tahun 2008, hanya saja karena kurangnya saya bergaul dengan televisi musik belakangan ini menyebabkan ketertinggalan saya dalam mendengarkan lagu. Albumnya beraliran country dan easy listening. Cocok dengan kuping saya yang sukanya pop dan music yang ga susah dicerna. Lirik lagunya pun sederhana dan tidak ngejelimet sehingga mudah dicerna dan dimengerti. Ihiy. Album ini termasuk sering saya putar ulang deh sebagai pelipur lara
Track favorite: (meskipun ga ada yang favorit banget, tapi saya mesti milih -> meskipun ga ada yang maksa milih lol) Love Story

2. Colbie Calait – Breakthrough
Pernah denger lagu ‘bubbly’? ato lagu ‘Lucky’-nya Jason Mraz? Nah cewe ini ialah partner duet si Jason di lagu tersebut. Album ini merupakan album kedua dari si neng Colbie. Tipe lagunya ga beda jauh dengan album pertama hampir mirip-mirip malah dan tentunya teteeup easy listening. Beberapa orang mungkin merasa bosan karena nadanya hampir mirip-mirip, namun tetap menyenangkan didengarkan di hari cerah maupun mendung hahaha.
Track favorit eke: Droplets

3. Jonas Brothers – Lines, Vines, Trying Times
Jiahahaha. Yang ini dahsyat, Hanson masa kini. Hehehe. Iseng-iseng donlot albumnya karena waktu itu lagi bĂȘte pengen denger album baru. Setelah cap cip cup bingung mau donlot ape, jadilah si Jonas bersaudara ini gw dengarkan. Setelah didengarkan, gw tidak begitu suka lagu-lagunya hehehe. Walhasil jarang dimainin di playlist gw.
Fave track: Turn Right (belok kanan gituh?)

4. Backstreet Boys – This is Us
The boys are back (again). Pria-pria yang kugilai pada saat puber ini kembali bikin album, entah ini album keberapa, saya tidak ingat karena sudah insap dari BSB madness. Lagu-lagu di album ini lebih banyak ngebeatnya. Malah perasaan gw balladnya cuma satu. Padahal gw lebih menyukai lagu mendayu-dayu dari BSB. Walhasil saya tidak terlalu suka album ini, hanya saya dengarkan beberapa kali. Habisnya setiap kali saya mendengarkan track yang ngebeat jadi kebayang BSB yang umurnya udah 30an joget-joget (dan saya jadi ilpeel, dulu mereka saya puja, sekarang saya cecar :p)
Fave track: Shattered (the non dancing track hehehe)

5. New Moon Original Soundtrack
Yep, meskipun pelem sekuel dari Twilight ini baru dirilis akhir November nanti, namun para penggemar Twilight series (konon) udah pada heboh banget menanti album ini dirilis. Saya juga mengakui kalau saya ngepens ama Twilight series dan tak sabar pula menantikan pilemnya. Nah soundtracknya dirilis duluan, saya juga ikut-ikutan heboh. Tapi setelah saya dengarkan satu album, selera musiknya tidak sesuai dengan kuping saya. Musiknya ‘absurd’ buat saya. Hahaahaha. Jadinya saya cuma sempet 2x denger ulang. Mungkin setelah nonton filmnya, baru bisa lebih mendengarkan musiknya dengan nikmat sambil membayangkan adegan-adegannya. Ihiy.
Fave track (alias lagu yang paling bersahabat di kuping gw): Meet me on the Equinox by Death Cab for Cutie

6. Paramore – Brand New Eyes
Album kedua Paramore ini lumayan dapat review yang bagus (dari satu artikel yang gw baca hahaha). Paramore ini band aliran apa sebenernya gw juga ga tahu. Rock kah? Tapi kalo untuk ukuran rock kayanya ga gahar-gahar amat. Vokalis cewenya berambut merah dan dengan suara melengking asoy. Musiknya menghentak-hentak bikin semangat dan sekarang albumnya lagi seneng-senengnya gw dengerin. Tiap kali mendengarkan albumnya, serasa membangkitkan jiwa inner rock star di dalam diri gw (cie ileh).
Favorite track: Playing God, liriknya eike suka ” Next time you point a finger
I’ll point you to the mirror”

7. M.Y.M.P – Absolute Acoustic
Okay, jadi begini ceritanya saya bisa mendengarkan album ini: jalan-jalan ke duta suara, eh yang lagi disetel lagunya akustik enak gitu. Lantas saya maju ke kasir, pengen tau yang ‘now playing’ apaan, ternyata M.Y.M.P. ini hehehehe. (kisah kelanjutannya: lantas saya cari link downloadnya di rumah hahaha). Lagunya cover version dari lagu-lagu lawas dan suaranya cewe yang nyanyi ringan seperti melayang di awang-awang. Cocok buat daydreaming hahaha.
Fave track (so far): Especially for you.

Ya sudah temans, sekian dulu review saya (bukan review juga sih, oceh-oceh lebih tepatnya). Kalo ada yang tertarik silahkan ikutan mendengarkan juga. Saya sarankan sih kalian ikut mendengarkan Paramore biar seger hahaha. Kalo yang lain sih boleh lah buat iseng-iseng didengerin. Okeh. Sampai jumpa di ocehan menjelang akhir tahun lainnya.

happy-ness

saya bahagia ketika perut saya kenyang. Saya bahagia setelah merasakan betapa nikmatnya wingko babat yang barusan saya telan. Saya bahagia sehabis nonton pelem saw (gile psycho kali abis nonton saw jadi bahagia), nonton pelem UP deh.

Tapi berapa lama efek kebahagiaan itu tetap ada? Nikmatnya makanan hanya sebatas di lidah lantas menghilang. Tidak akan bertahan rasa makanan itu di lidah kita. Lantas dua jam kemudian kita berasa lapar. Begitu juga setelah nonton film, setelah keluar di bioskop, masuk ke lapangan parkir yang panas aja, perasaan bahagia itu sudah bisa berganti dengan keluhan tentang si matahari yang bersinar terik.

Jadi apakah bahagia itu? Apakah bahagia itu selalu sifatnya semu dan sementara? Apakah kebahagiaan bisa dibeli?

Jawabannya adalaaaaah. . . eng ing eng. Hehehehe

Kaga tau eke.
Sumpeh deh. Ga ngibul.

Okay deh, saya mencoba menjawab versi saya sendiri, jadi tolong jangan dibandingkan jawaban saya dengan mbah plato ato Socrates ya. Walopun mungkin beberapa jawaban saya ada yang standar, ato mepet-mepet bacaaan yang pernah anda baca.

1. Jadi apakah bahagia itu?
Ba-ha-gi-a. kata sifat. Karena sifat, berarti bentuknya berupa perasaan. Perasaan apa? Perasaan senang dan berkecukupan (bisa juga berlebihan, yang jelas tidak berkekurangan). Disebabkan karena apa? Bisa hal berupa materi dan imateri.

2. Apakah bahagia itu selalu sifatnya semu dan sementara?
Tergantung asal kebahagiaan itu apa. Kalau kebahagiaannya berasal dari makanan, ya semu. Karena makanannya habis, habis pula kebahagiaannya. Naaah ini nih yang saya baca dari imel forward-forwardan, janganlah kamu menggantungkan bahagiamu pada orang atau benda lain, karena itu semua sifatnya semu. Orang lain atau benda lain bisa pergi, hilang, atau mengecewakan dirimu. Oleh karena itu bahagia ialah pilihan dirimu. Jadikanlah dirimu sumber bahagiamu. Cie ileh. Gitu deh. Sama kalo perlu ditambahkan, jadikan Tuhanmu sumber bahagiamu, karena Tuhan tidak akan pernah mengecewakanmu. Nah kalo sumber kebahagiaannya kekal, berarti bahagianya kekal dong (horaaay)

3. Apakah kebahagiaan bisa dibeli?
Bisa dong. Uang bisa beli segalanya. Bukannya saya punya paham matrealistis, emang saya akui yang namanya uang bisa beli banyak hal, tapi, sampai seberapa lama sih efek bahagia yang bisa diberikan oleh uang itu? Uang bisa beli segala-galanya, tapi belum tentu bisa memenuhi segala yang kau inginkan.

Kesimpulan dan saran:
- Bahagia yang abadi berasal dari Tuhan dan kemauan kita untuk menerima diri kita apa adanya
- Hidup tidak selamanya berbunga-bunga, jadi yah tergantung kita untuk menerima apa yang terjadi di hidup kita ini. Pilihlah untuk menjadi bahagia dalam susah maupun duka.
- Isi dan kesimpulan dari tulisan ini ga nyambung
- Saran: karena tulisan ini banyak ngaco, disarankan pembaca jangan terlalu ambil pusing dengan tulisan diatas.

Friday, October 23, 2009

Lis tulis si lilis

Setelah membaca ‘Princess Diaries’ volume empat, Princess in waiting, saya jadi berpikir apakah ada orang jaman sekarang yang masih rajin nulis diary?

Well I know you pada masih bertanya-tanya kenapa wanita seumuran saya (lol) masih baca cerita tentang ABG lima belas taun yang mendadak mengetahui bahwa ia adalah pewaris kerajaan Genovia (selain karena jiwa saya kan ga beda jauh dari usia remaja 15 tahun. forever young.haha). Alasan yang paling benar ialah karena saya menemukan e-book dalam bahasa inggris daaaaaan bahasa yang simple dan tidak ribet dan ngejelimet untuk dibaca di komputer ialah buku-buku dengan bahasa inggris sehari-hari. Kalo gw baca wuthering heights atau karya Shakespeare di komputer, bisa-bisa bola mata gw mencotot mencoba membaca dan memahami tiap kalimat.

Kembali ke masalah nulis menulis diary. Diceritakan kalo si Mia ini suka menulis di jurnalnya dan dia menemukan talentanya di menulis yang dimulai dari kesukaannya mencurahkan isi hatinya ke jurnalnya (cie ileh kalimat ini pas gw baca ulang rasanya norak bener haha). Nah, sekarang gw jadi berpikir, apakah ada yang masih menggunakan bolpen ato pensil lalu mencurahkan perasaannya dengan tulisan tangannya? Wah canggih. Keren kalo masih ada yang ada. Bisa dikatakan rajin juga, karena menurut gw menulis dengan menggunakan alat tulis itu lama sekali dibandingkan dengan mengetik tak ketak ketik seperti yang gw lakukan ini. Tentunya kalau menulis menggunakan tulisan tangan, otak lebih dilatih untuk menyusun kalimat terlebih dahulu dalam otak kita. Beda dengan menggunakan keyboard komputer, kayanya semua yang terlintas di otak bisa langsung gw tulis hahahaha.

Tapi saya pribadi sih merasa menulis dengan menggunakan tangan rasanya lebih personal ya. Saya sendiri masih ingat ketika esde, guru kelas 5 saya mengatakan supaya kita menulis diary untuk mengembangkan kemampuan menulis kita. Saya rasa sih pernyataan si guru tersebut berkaitan dengan ulangan bahasa Indonesia yang sering kali menyuruh kita untuk mengarang. Inget ga? Yang biasanya ada 4 kotak berisi gambar berbeda dan kita disuruh menulis cerita mengenai gambar-gambar tersebut. Satu gambar biasanya satu paragraf. Satu halaman tersebut harus dipas-pasin isinya, kadangkala saya curang membesar-besarkan tulisan saya demi memenuhi petunjuk dari ibu guru hahaha. Cerita yang saya karang juga selalu standar, entah mengapa saya sulit berimajinasi mengarang cerita yang menarik. Nah, yang menurut saya ga penting ialah, seringkali nilai mengarang tersebut didasarkan pada kerapihan kita menulis dan tidak kotor! Hahaha. Sepertinya diskriminasi kepada kaum pria ya. Mengingat ketika esde biasa para lelaki sering dikomplain tentang betapa sulitnya tulisan mereka dibaca. Bahkan dulu seingat saya, ketika ujian, selain ada nilai ujian, ada nilai tulisan. Hahahaha.

Halah malah jadi ngalor ngidul. Kembali lagi ke tulisan tangan, berbahagialah mereka yang masih sempat menulis catatan harian dan surat dengan tulisan tangan karena saya yakin mereka orang yang berdedikasi tinggi (apa coba maksudnya?!). maksudnya diantara kecanggihan jaman ini, penemuan komputer dan mesin tik, mereka masih memilih untuk menulis dengan tangan. Hebaaaaaaaat! Mari kita galakan kembali rasa keakraban dengan diri kita dan orang lain dengan tulisan tangan kita. Hehehehe.

Hidup tulisan tangan! Ihiyyy….

IPS dasar

Pagi ini iseng-iseng saya membaca ‘Pembagian Wilayah Republik Indonesia’. Setelah membaca semua nama propinsi dan daerah tingkat dua, saya merasa saya sangat ketinggalan update mengenai Negara saya sendiri. Terakhir kali seingat saya, ketika sd, kita diwajibkan menghafal nama-nama propinsi dan nama ibukotanya, Indonesia hanya punya 27 propinsi. Ketika berubah menjadi 33 propinsi saya juga pernah dengar, tapi tidak pernah memperhatikan. Bisa dikatakan hal yang paling membuat saya aware tentang perubahan jadi 33 propinsi ialah kontes miss dan putri Indonesia di tipi, namun sebelumnya saya tidak pernah secara khusus meluangkan waktu membaca deretan nama dan propinsi baru ini.

Bisa dibilang sepuluh tahun lebih berlalu dari jaman esde. Saya ingat banget waktu esde kita disuruh menghafalkan nama kota-kota di Indonesia. Waktu jaman saya esde, si ibu guru menggambar sendiri peta di papan tulis hitam (masih jaman pake kapur) dan papannya masih bisa dibalik (diputer gitu), jadi ketika pelajaran IPS, si ibu guru tinggal membalik papan tulisnya dan menyuruh kita menyebutkan nama kota yang ditunjuk dengan penggaris kayunya. Hehehe. Lucu yah jaman esde. Jaman kapur, yang bisa bikin batuk-batuk anak-anak yang duduk di barisan depan.

Ketika esde sih, saya pasti hafal nama-nama propinsi di Indonesia (sok pede), tapi sekarang kalau ditanya mah boro-boro inget tentang ibukota Indonesia hehehe. Setelah saya baca ulang tentang nama-nama propinsi, saya baru sadar ya kalo tidak ada Kalimantan Utara hahahahahaha. Kalimantan utara mah Malaysia sama Brunei yah (tadi sempet termenung bego gitu mikirin Kalimantan utaranya mana). Lantas pas mikirin Batam, gw bingung batam masuk propinsi mana hahahahaha. Ternyata Kepulauan Riau. Betul kan? Hahahaha

Gile, kalo sekarang gw ikut ‘are you smarter than a fifth grader?’ dan ditanya tentang propinsi Sulawesi Tenggara bisa-bisa gw mempermalukan diri di depan tivi nasional hahahaha. Haduh, jadi malu sendiri mikirnya. Ternyata Indonesia luas ya bo. Mari kita mengenali Negara kita lebih dalam. Kalo dapet tiket graris keliling Indonesia saya ga nolak kok. Skalian menghafal nama kota-kota di Indonesia macam Kayuagung, Ungaran, Putussibau dan Jeneponto! (baru denger kan nama kotanya? Sama dong hahaha)

Tuesday, October 20, 2009

horor dream

Semalam saya mimpi aneh. Well, bukan semalam juga sih, rasanya tadi pagi mimpinya, karena ketika saya terpaksa bangun pada pukul tujuh pagi, saya merasa mimpi itu belum usai.

Mimpi saya ialah, saya menjadi seorang ibu. Lalala…. Hahahaha. Saya mimpi melahirkan, walaupun bukan melahirkan dalam arti sebenarnya. Saya tahu kalo melahirkan prosesnya bukan seperti itu (tidak akan saya jelaskan bagaimana proses melahirkan versi mimpi saya, mengingat pembaca blog ini tidak semuanya wanita haha). Nah dalam mimpi saya itu saya ternyata seorang wanita yang tidak bersuami hahahahaha. Setelah saya melahirkan, saya meng-sms pria yang dalam mimpi saya ialah bapak dari anak perempuan saya itu. Konyolnya ialah ada adegan dimana gw memasukkan nama “diki dekil” sms yang gw kirim. Hahahaha. Aje gile, pria yang menanam benih di rahim saya seperti nama seorang jagoan kampong temannya si buta dari goa hantu. Sampai akhir mimpi saya, si diki dekil ini tidak memberikan respons apa-apa tentang saya yang telah mempertaruhkan jiwa untuk melahirkan anaknya itu. Cih dasar jagoan kampungan (ato mungkin karena kampungannya itu hape kaga bisa dia pake).

Lantas tantangan berikutnya ialah ketika saya harus memberikan nama bagi bayi perempuan saya ini, kepikiran nama Priscilla, lulu, bahkan sampe Peach. Saya sangat kebingungan sampai-sampai tercetus ide dalam otak saya untuk nge-tweet: nama apa yang cocok untuk bayi perempuan saya? Namun urung saya lakukan karena jika saya nge-tweet itu, saya akan membuat heboh orang-orang yang tahu kalau saya belum menikah. Astaga, kacau sekali bukan mimpi saya ini.

Lantas sampailah saya ke adegan dimana saya melihat bayi saya untuk pertama kali. Besar bayi saya ini bukan seperti bayi biasa, seperti bayi sudah lima bulanan dengan rambut hitam tebal dan gigi yang sudah lengkap! Giginya rada berantakan. Kayaknya gw kebanyakan baca cerita vampire jadi begitulah penampakan anak gw. Namun ketika saya melihat bayi saya (dalam mimpi itu), rasanya luar biasa. Saya mengutip salah satu kalimat pelem: “ sebelum kamu lahir, ibu tidak pernah tahu kalau ibu bisa mencintai seseorang melebihi diri ibu sendiri”. Jiah. Yah perasaan lebay seperti itu dah yang gw rasakan hahahaha.

Aseli benar-benar mimpi yang aneh, tapi entah mengapa menyenangkan (bagian perasaan ibu dan anaknya) hahahahaha. Jelas-jelas saya tidak tahu gimana rasanya punya anak hahaha.tapi seru mimpinya.

Hal yang paling mendominasi durasi mimpi gw ialah adegan gw mencari nama anak yang tepat. Jadi pesan moral yang saya ambil dari mimpi ‘melahirkan anak vampire dari benih jagoan kampong norak bernama diki dekil’ ialah persiapkan nama anak dari jauh-jauh hari. Aseli cape banget gw pas tadi pagi nyari nama yang pas. Ah gw jadi kepikiran sekarang buat browsing nama-nama anak hahahaha. Gw mau cari nama anak yang pronunciation nya dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris sama, biar tidak menimbulkan kebingungan. Trus gw juga kalo mau ngasi nama anak jangan yang bule abis, ada indonesianya dikit, tapi jangan indonesianya banget. Kaya nama Elizabeth Christina kan buley banget gitchu. (padahal muka lokal) Hahaha. Minta digampar dah gw.

Ah! Cinta Laura sepertinya contoh perpaduan nama Indonesia dan bule yang baik. Tapi sayangnya si pemilik nama menyebut dirinya sendiri cincha lora. Gimana sih ibunya mendidik anaknya? Ahaha

Friday, October 16, 2009

“who moved my cheese”


Saya baru saja selesai membaca buku “who moved my cheese” karangan Dr. Spencer Johnson. Kenapa saya baca buku itu? Karena saya direkomendasikan oleh teman. Hehehe. Sebelumnya memang sudah sering melewati toko buku dan menemukan buku ini di rak best seller, tapi seperti biasa, rekomendasi dari orang yang kita kenal, rasanya memang lebih bisa membuat saya mengangkat pantat saya yang lebar ini dan bergerak mencari buku tersebut.

Bukunya tidak terlalu panjang, ceritanya singkat, mungkin sudah sering kita alami, namun kadang kala kita tidak menyadari kalau kita berada dalam posisi seperti karakter-karakter dalam buku ini.

‘Cheese’ di sini merupakan perlambang dari sesuatu yang kita cari, yang ingin kita capai dalam hidup, baik pekerjaan, hubungan dengan orang lain, dsb. Sedangkan ada empat karakter berbeda, dua tikus dan dua ‘little people’. Mereka berempat sama-sama mencari cheese dalam cerita ini. Diceritakan dua tikus ini sudah menemukan keju mereka, namun mereka sadar terjadi perubahan dari tempat mereka menemukan keju sehingga mereka harus mengantisipasinya dengan mulai mencari tempat dimana mereka bisa mendapatkan keju baru. Berbeda dengan para tikus, little people tidak menyadari adanya perubahan di tempat keju tersebut dan mereka mulai terlena dan menikmati apa yang ada. Nah, ketika keju mereka sudah habis, disitulah dimulai ‘perenungan’ mengenai apa yang harus little people lakukan. Apakah kita hanya menyalahkan keadaan dan berharap keadaan kembali seperti dulu? Atau justru kitalah yang menjadi perubahan itu?

Ini beberapa quote yang saya suka dari buku itu:

Haw said, “Sometimes, Hem, things change and they are never the same again. This looks like one of those times. that’s life! Life moves on. And so should we.”

When you are afraid things are going to get worse if you don’t do something, it can prompt you into action. But it is not good when you are so afraid that it keeps you from doing anything.

That what you are afraid of is never as bad as what you imagine. The fear you let build up in your mind is worse than the situation that actually exists.


Dan my fave:

“He realized the fastest way to change is to laugh at your own folly—then you can let go and quickly move on.”

Jadi saudara, bolehlah anda baca buku ini. Ringan kok, tidak berat topiknya, tapi mengena. Happy reading and don’t be afraid to be the change :)

Friday, October 9, 2009

Dia hanya tidak terlalu (HALAH!)


The last book I read was ‘He’s just not that into you’ by Greg Behrendt and Liz Tuccilo. I read the e-book version because I care about our environment, don’t buy book unless your lecturer ask you to buy it LOL! Well the other truth is, e-book is easier to read during office hour. Hahahaha. I read the book on Thursday morning from 10a.m. – 5p.m. I think the book is really interesting (for women of course) and it makes you can’t stop reading it (and while you reading it I think you would scream ‘REALLY?!’ inside your head just like I did).

Actually I watched the movie version first than reading the book. But of course as we all now, the experience of watching a movie and reading a book are two different things. I personally prefer the book more than the movie because when you read the book, you can pause wherever you want, try to relate facts on your daily lives and compare it with what you’ve just read on the book.

Oh blah why does it so hard to write in English? Okay, so I will continue writing in bahasa Indonesia because I can’t continue to write this review in English. My brain can’t seem to find the right words to express my opinion about this book hahaha. Ampe ngos-ngosan gw nulis pake bahasa londo hahahaha.

Baiklah saudara-saudaraku terkasih. Secara singkat menurut saya buku ini berisi pertanyaan wanita mengenai kenapa sih si pria ini bertingkah seperti ini kepadaku? Apakah artinya itu? Kasus-kasus yang ditampilkan juga terdengar tidak asing di kita, pasti sudah pernah mendengar atau mungkin mengalami kejadian seperti yang ditanyakan oleh para wanita dalam buku ini. Contoh pertanyaannya antara lain: kenapa dia ga mau nelpon saya? Haruskah saya yang nelpon duluan? Mungkin aja dia lagi sibuk. Haruskah saya mengajak dia kencan terlebih dahulu?

Nah jawaban dari semua pertanyaan itu adalah satu: it means that he’s just not that into you. So why waste your precious time? Go find another man who truly deserves your love.

Memang seringkali jawaban yang didapatkan membuat kita syok dan berkata ‘ah masa sih?’, namun setelah membaca buku ini saya serasa dicuci otak bahwa semua contoh kasus di atas memang menunjukkan kalo ‘he’s just not that into me’.

Buku ini ditulis oleh seorang pria (straight, married) dan ditulis dengan gaya humor yang kadang sarkastik namun mengundang senyum. Si pria tersebut, menulis buku ini karena dia melihat banyak wanita smart, sexy, loveable di sekitar dia yang merasa rendah diri dalam hubungannya dengan pria, padahal kuncinya hanya satu menurut dia: carilah pria yang memperlakukan anda dengan pantas. Anda pantas dimanja, disayang, dihargai dan dicintai.

Ada juga sisi pandang dari wanita yang ikut menulis buku ini, namun si pria lebih dominan. Mungkin kalau wanita yang menulis jawabannya akan terasa lebih diplomatis ya hehehe.

Oh iya, satu lagi yang paling gw ingat dari isi buku ini ialah: pria lebih baik mati (ga mati juga sih, maksudnya sisi paling ekstrim) daripada terang-terangan mengakui ‘he’s just not that into you’. O em ji… so buat apa kamu buang waktu dengan pria macam itu hey ladies!

Jadi buang semua susahmu karena pria-pria gaje itu. Anda berhak mendapatkan kebahagiaan anda. ihiiiiiiy…..

Btw I wonder what is the most suitable translation of ‘He’s just not that into you’ in bahasa Indonesia. “dia tidak terlalu … pada anda” ntar deh gw cek versi indonesianya di toko buku Hahaha.

Thursday, October 8, 2009

We all left marks

Howdy everybody..
Selasa malam kemarin saya nonton satu episode Desperate Housewives di Star World. Entah mengapa, biasa ceritanya kan lucu dan konyol, kadang bikin penasaran, tapi pas kemarin saya menonton, saya menangis hampir sepanjang satu episode. Gw sendiri bingung nape bisa nangis hahahaha. Bukan nangis yang mewek ampe air mata tak terbendung gitu sih (tapi ingus juga sempet ikutan keluar hihi). Nah setelah nonton, gw mulai menganalisa kenapa gw bisa ampe nangis nonton drama seri itu.

Yang pertama kayanya gara-gara lagi mau datang bulan. Sudah tidak diragukan lagi kalo perempuan yang mau datang bulan hormonnya tidak seimbang dan gampang emosional.

Alasan yang kedua karena gw abis minum kopi susu (yea jem 8 malem gw ngopi hahaha). Mungkin lu pikir ga ada hubungannya woi kopi susu ama nangis, tapi gw emang orangnya ga bisa minum kopi (walopun udah dicampur susu), langsung jantung berdebar-debar. Sedikit ga masuk akal sih, tapi gw rasa itu kopi ada pengaruhnya ke kehidupan gw malem itu hahahaha.

Lantas alasan yang ketiga yang paling logis menurut gw ialah emang ceritanya mengharukan. Huhuhuhu.

Mungkin secara singkat aja gw jelasin ceritanya (walopun gw dikenal tidak bisa meringkas sebuah cerita, biasa kalo udah nulis suka kebablasan). Pada episode bercerita pada Eli Scrugg, seorang handyman (bahasa indonesianya apa ya? Tukang serba bisa?) yang udah kerja lama (mungkin sekitar belasan/ puluhan tahun) di wisteria lane (tempat yang jadi setting drama itu). Nah si Eli yang udah lumayan tua ini meninggal dunia karena serangan jantung di hari terakhir dia bekerja membetulkan genteng, padahal esok harinya dia sudah berencana pensiun dan berwisata menghabiskan masa pensiun. Lantas tiap-tiap karakter utama dari drama ini (yakni para ibu-ibu rumah tangga yang menderita) mulailah masing-masing mengenang pengalaman mereka dengan si handyman ini. Nah pengalaman masing-masing ibu rt menderita inilah yang membuat gw terharu. Kalo dicertain susah bo. Nonton sendiri aja ye (minta digampar gw haha).

Jadi ada cerita enam ibu-ibu dengan si Eli (note: Eli itu cowo, om-om haha). Namun awal mula si Eli bisa masuk ke kehidupan mereka ya melalui si Mary Alice. Cerita si Eli dengan Mary Alice ini ditaro di paling belakang karena bisa dibilang klimaksnya lah. (apa ya arti klimaks? Hahahaha) Diceritakan ketika si Eli ini baru datang ke wisteria lane, dia minta kerjaan ke Mary Alice yang lagi merawat tamannya (kalimatnya menurut ingatan gw aje, untuk kebenarannya anda harus nonton sendiri).

Eli bilang: “excuse me ma’am, saya baru pindah ke wisteria lane ini dan saya seorang handyman. Jadi saya menawarkan jasa saya buat membantu anda”

Mary Alice: “ oh iya, tapi untuk saat ini saya lagi ga ada yang butuh diperbaiki. Maaf sekali”

Eli: “oh ya udah gapapa Ma’am, tapi kalau anda butuh bantuan ini kartu nama saya” sambil menyodorkan kartu nama yang dia ambil dari saku kemejanya

Mary: “apa kamu punya kartu nama lebih biar saya bisa memberikannya juga untuk tetangga-tetangga saya?”

Eli: “oh iya ada ma’am” sambil merogoh kembali kantungnya namun karena dia tergesa-gesa, setumpuk kartu nama yang ia ambil jatuh ke tanah,
lantas si Mary ikut membantu memungut kartu nama yang jatuh ke tanah itu dan saat itulah si Mary melihat sepatu yang dipakai oleh Eli udah bolong gede, kulit sepatunya mengelupas. Merasa si Mary melihat sepatunya, si Eli jadi ga enak ati dan langsung menutup lubang di sepatunya itu dengan kulit sepatu yang mengelupas namun masi nempel di bagian sepatunya. (nangkep ga? Hehehe)

lantas si Mary alice ngomong: ”on second thought kayanya gw ada broken vase di gudang, bisakah kau membantu membenarkannya?”

Eli: “jangan ma’am, you don’t need to do this” karena ga enak ditawarin kerjaan gara-gara si Mary Alice ngeliat sepatunya yang udah rusak

Mary Alice: “masa saya harus memohon kepada anda untuk membenarkan vas saya?”
Nah, mulai saat itu si Eli menjadi handyman dari orang-orang sekomplek situ.

Lantas kemudian adegan berganti ketika si Eli mengunjungi si Mary Alice lagi beberapa waktu kemudian. Si Eli melihat Mary Alice termenung di meja dan nampak stress. Lantas si Eli bilang: “ma’am saya datang lagi nih, ada kerjaan ga buat saya?”

Mary Alice: “oh maaf Eli, untuk hari ini saya tidak ada kerjaan untuk kamu”

Eli: “oh ya udah gpp ma’am lain kali saya datang lagi. are you sure you okay ma’am?”

Mary Alice: “sure I’m okay” padahal mukenye jelas-jelas ga okay.

Lantas si Eli udah pamitan namun tiba-tiba si Mary Alice manggil dia.
Mary Alice: “Eli, tunggu dulu. Inget ga pertama kali kau datang ke wisteria lane dan membetulkan vas saya?”

Eli: “of course I remember ma’am, because of you my business is running well”

Mary Alice: “I want you to have this” sambil menyodorkan vas yang dulu pertama kali dibenerin ama si Eli
Eli nolak-nolak, namun Mary Alice memaksa, so kalo udah dipaksa nyerah dong. Akhirnya si Eli nerima juga dan pergi dari rumah itu.

Lantas tidak beberapa lama setelah kejadian itu ternyata ditemukan si Mary Alice meninggal bunuh diri dengan pistolnya. Ketika si Eli mendengar kejadian itu, dia tercengang di mobilnya dan menyesal kenapa dia ga berusaha
membantu si Mary Alice pas terakhir dia ngeliatnya. Nah mulai saat itu si Eli berjanji dia bakal berusaha sekuat tenaga untuk fix everything di wisteria lane. Lah pokoknya kalimat-kalimatnya pake bahasa inggris, pemilihan katanya bagus bener dan menancap dah. Beda dengan ilustrasi blasteran yang gw tulis di atas. Makanya nonton yang asli biar ikutan terharu juga *tetep maksa*

Setelah gw nonton episode ini, gw merenung (biasa abis nonton kan langsung ganti nonton acara yang lain hehehe). Yang gw dapet ialah betapa kadang kala orang lain menimbulkan dampak yang besar pada kita (yang mungkin sebelumnya tidak kita sadari). Mungkin orang itu bukan orang yang deket banget sama kita, namun tanpa kita sadari pengalaman kita bersama orang itu membentuk kita jadi seperti ini sekarang. Jadi bersyukurlah dengan orang-orang yang ada di sekitar kita sekarang ini, karena gw sendiri percaya bahwa keadaan kita sekarang ini memang diberikan oleh Tuhan untuk membentuk kita jadi manusia yang lebih baik. Satu lagi, tak ada sesuatu yang percuma atau sia-sia. Pasti ada rencana Tuhan dalam kita menjalani kehidupan kita ini, salah satunya ya melalui orang-orang yang kita temui. Mungkin buat kita, perbuatan yang kita lakukan itu kecil, namun bisa mengubah kehidupan seseorang dan vice versa.

Oh iya, ada satu lagi. gw lg suka banget dari Colbie Caillat dan Jason Reeves, judulnya Droplets. Kalo sepenangkepan gw sih, ini lagu emang buat hubungan cowo cewe yang berpisah, namun ada satu bagian yang gw suka banget:

You left a mark
I wear it proudly on my chest
Above my heart Above my heart
To Remind me that I feel the bestWhen I'm with you
When I'm with you
and everything is effortless

Kalo gw sih ga memandang dari sudut hubungan cowo-cewenya. Gw lebih suka memandang secara universal kalo beberapa orang dalam kehidupan kita meninggalkan ‘tanda’ dalam kehidupan kita, entah baik maupun buruk. Lanjutin lagi liriknya ah..

You left a mark you left a mark
She left a mark he left
She left he left

Baiklah, saya pamit dulu. Maaf atas penyalahgunaan lirik di atas kepada penulis lagunya hehehe. Pesan terakhir,
sekali lagi kalo lagi iseng, nonton ya episodenya hahahaha. *tetep maksa*