Friday, August 28, 2009

my blog's new layout

check check ch-ch-ch-check out my blog's new layout! ( i was trying to immitate a rapper style, but i you dont get it, i understand. i have a weird sense of humor :p)

i change my blog's layout because i accidentally delete the background setting yihaaa. ooh lala yes i am that smart.

but anyway i think i like my new layout better than the previous one. i'm still using the dark color because i personally think that bright color is not suitable for a woman my age *cough*

i also add a music player with a ninja skin (look to the right, jeng jeng!). he looks cute isn't he? let's give this ninja a name...
matsumoto? mitsubishi? or maybe shinobu? hahaha. i guess i'll have to consider some other names before naming my ninja music player. i'll let you know if i already had a perfect name for that ninja.
there are only three songs on my current ninja music player and i'm in a mellow mood. the first song is the most desperate song i guess hahaha. it's called 'dying' from five for fighting. it's a old song i guess. i once had his cassette but i don't know where is the cassette rite now. i heard this song on this morning radio show, and it gave me a weird feeling. kinda like an empty feeling hahahaha. but i like the melody. the other songs are 'flightless bird' from twilight soundtrack, and 1,2,3,4 from plain white t's. easy listening one.

all rite then. that's it for today folks (i sounded like a tv host or a dj haha), see you on the next post.
bubbye

The jelly bean experience


image from: http://debenhams.scene7.com/is/image/Debenhams/20080222_311010538499

Nah, seperti yang saya janjikan, akan saya ceritakan pengalaman saya
dengan jelly bean. Jelly bean ini ialah semacem permen namun rada-rada
kenyal. Ga jelly-jelly banget kaya gummy bear.
Di manakah saya mengenal jelly bean? Tidak ada yang mencatat dengan
pasti (siapa juga yang mau nyatet pengalaman gw kenalan ama
jellybean), namun seingat saya, karena kebanyakan nonton acara tipi
luar negeri jadi tau yang namanya jelly bean. Nah, setelah sekian lama
tau jelly bean dan penasaran pengen nyoba (namun hanya bisa memandang
jelly bean di rak supermarket plus ragu karena harganya di atas
rata-rata), ada satu kejadian yang membuat gw akhirnya memberanikan
diri buka dompet dan beli jellybean hahahaha.
Kejadian apakah itu? Jeng jeng….
Bukan kejadian sih lebih tepatnya. Harusnya pertanyaannya: “abis
nonton apakah si abeth ampe die tergerak untuk beli jelly bean?”
Jawabannya adalah: “90210”
Nah bingung lagi kan apa hubungannya antara film series ABG di amrik
dengan jelly bean.hahaha. mari-mari duduk yang manis, ibu akan
menjelaskan kepadamu nak. Dalam salah satu scene film tersebut,
digambarkan kalo seorang cowo, yang namanya navid, ngasih jelly bean
ke ade (bacanya bukan ‘a-de-nya si kakak adik loh, tapi e-id,
pronunciation bule). Si ade bilang: gw cuma suka (ato paling suka, gw
ga inget kalimat pastinya) jelly bean rasa popcorn. Lantas keesokan
harinya, si navid datang kembali ke ade dengan bawa satu plastik gede
jelly bean warna kuning rasa popcorn. Oooow… so sweet. Kenapa bisa gw
bilang so sweet? Karena jelas-jelas dalam satu kemasan jelly bean,
rasanya banyak banget, bisa puluhan, dan si navid ini rela milihin 1-1
yang rasa popcorn. Oooooo… too sweet.
Gyah, bodohnya gw kemakan drama n jadi ngiler jelly bean rasanya kaya
apa (terlebih yang rasa popcorn). Walhasil ketika ke supermarket,
dengan hati yang berat merelakan uang namun dikalahkan oleh rasa
penasaran, saya belilah satu kemasan jelly bean. Yay!!!

Sampai di rumah, dengan tidak sabar, saya membuka kemasan sambil
mengucapkan doa. Haiyah lebay dah. Mulai deh meresapi satu bean demi
bean yang lainnya. Maksud hati sih pengen gw bikin daptar list kaya
pengamat jelly bean, tiap rasa gw komentari hahaha. tapi apa daya
kebutuhan gw terhadap gula membuatku lupa akan rencanaku menganalisa
satu per satu rasa. Di belakang toples jelly bean tersebut ada gambar
macem-macem jelly bean dan rasanya, jadi kita bisa cocokin warnanya
dengan rasanya, namun ada beberapa warna yang mirip-mirip. Jadi lucu
juga, kaya ikut tes indra perasa kita. Hehehe.
Kurang dari seminggu satu toples kecil jelly bean enyah di perutku.
Beberapa rasanya standar kaya permen biasa seperti rasa orange,
bubblegum, peach, dsb. Namun ada juga yang rasanya mengerikan bin
mengenaskan di lidah gw, macem pomegranate, trus licorice. Hoeeeek.
Yang rasa licorice ampe bikin gw langsung melepeh itu permen dan
pengen langsung sikat lidah hehe. Dan satu hal lagi yang disayangkan
ialah gw ga bisa merasakan mana yang rasa popcorn. Padahal paling
penasaran ama rasanya kaya apa ampe si ade doyan hahaha. Inilah akibat
kebanyakan nonton tipi hihihi.

Wednesday, August 26, 2009

another cuap-cuap

I love to write. But I still don’t have a lot of confidence to write in English (although I think that my written English is much better than my spoken English). I think writing in English will limit the word choice I can use to express myself. Well personally, I think my English skill is not bad, but still not that good. I learned English since I was on the 3rd or 4th grade as I can remember. My mother took me to an English course, at that time; I had a private class to teach me about the entire thing I’ve missed to enter a level of a class at Elokuensi. I still remember the teacher’s name is Miss Sheila. She was young and pretty. After she thinks I was able to enter a level at Elokuensi, I joined the class. I still remember we were taught to remember the new vocabularies using a card with the names of the stuff below the picture. I just love learning English, I think it is fun. Surprisingly, among all of the students in that class, I ranked #1 on the test result. The new girl is the dark horse huh? Hahaha. Maybe those nice memories about my first English teacher and my first English class make me feel quite confident about my English skill up until now


During elementary school, I was first taught English on the 5th grade. My teacher’s name is Miss Diana. She was the only English teacher on my school. And of course (haha) I always get a good score on my tests. I actually had a feeling that I’m one of my English teacher’s favorite students. Hahaha cocky me. On junior high school I had an English class for 3 months at EEC, but I think it’s useless. I think we paid certain amount of many to listen to the native teacher talking and do silly things while we watched him in silence hahaha. So I stop taking English course and start learning mandarin. But still, I have good grades on my English test, although I know there are more people who got higher score than mine. (I was trying to protect my pride here haha) During high school, English test results were the only thing I can proud have compare with my other grades when I was majoring in science class (it’s almost a miracle if I had higher score than 60 on my physics, math and chemistry subject). On college years, I had three A’s on my English communication subject. hahaha not actually 3 straight A’s, one is an A minus. But it’s still an A right? Once we had an assignment to write a movie review and I got 85. I know you must be thinking that 85 is an ordinary number, but I still keep the paper because my lecturer, miss maria, wrote “it is a nice review but it lacks of title”. It seems like I was amused by the first part of the sentence and didn’t really notice the criticism on the last part of the note hahahaha.


Right now on work, I haven’t got a chance to use my English skill because my work doesn’t require anything to do with English. So I’m hoping one day I can have a job which using my English skill and improve myself as a better English speaker. Because if right know you have an English conversation with me, I am so sure that those English words can’t get out of my mouth easily. Mostly I would say… “umm…. ehm…. or errrr…..”

Friday, August 14, 2009

a.b.e.t.h.

Sebenernya seseorang itu maksimal punya berapa nama panggilan sih? Gw bingung. Gw sendiri sepertinya kebingungan akan jadi diri gw karena begitu banyaknya nama panggilan. Seperti layaknya bruce wayne bisa jadi batman, peter parker bisa jadi spiderman, atau usagi bisa jadi sailormoon, lama-lama gw jadi punya banyak kepribadian juga nih akibat efek kebanyakan nama panggilan hahaha.

Mari saya bahas satu-satu dan silahkan anda menyimak kalo tertarik hahaha.
Yang pertama tentu saja nama saya Elizabeth, namun sejak bayi dipanggil abeth oleh emak bapak. Mungkin lebih tepatnya bapak gw yang mencetuskan nama abeth ini, karena ketika masa remaja, kira-kira kelas 1 sma, tiba-tiba emak aye complain ke babe, kenape nama bagus-bagus kaya Elizabeth malah dipanggilnya abeth. Menurut gw komplainan emak gw udah keburu telat ya bo. Hahaha. Kenape ga satu hari gw dipanggil abeth langsung complain? Walhasil bapak dan emak gw memberikan nama panggilan baru buat gw yakni icha (?!? Sounds weird to me), dikarenakan nci gw Erika alias si ika. Walhasil bapak gw menulis nama gw ica di phonebook hapenya ampe sekarang, yang tentu saja masih berasa aneh ke gw yang udah terlanjur mengasosiasikan diri gw dengan nama abeth sampe sekarang. Oh iye nci ama ade gw untungnya tetep manggil abeth. Kalo ga makin berasa asinglah gw di rumah sendiri hahaha. (well, adek gw ga gitu keitung sih, biasa manggil gw: ‘coy’ hahaha)

Lantas berlanjutlah gw ke tahap berikutnya yakni salah satu nama panggilan yang juga melekat ke gw juga sampe sekarang ini, yakni ‘mamie’. Asal muasal nama mamie ini terjadi ketika kelas empat esde, di mana anak-anak esde dengan polosnya masih bermain keluarga-keluargaan dan gw jadi mamienya. Tapi entah mengapa ketika keluarga mainan itu berakhir, gw tetep dipanggil mamie. Terus terang sampe sekarang gw ga inget gw dipanggil apa oleh temen-temen esde gw sebelum gw dipanggil mamie. Dari esde, nama ini kebawa terus sampe smp dan sma dikarenakan banyak anak esde gw yang masuk sekolah yang sama.

Nah ketika kuliah, rasanya ingin diriku mengalami perubahan. Haiyah. Namun tak disangka tak dinyana, ada seorang teman sma (katakanlah namanya X) yang berkata ke temannya yang sekelas di kampus gw (katakanlah namanya Y) kalo ada teman dia yang namanya ‘mamie’ juga masuk UPH. Nah, ketika si Y ketemu gw, si Y bertanya: oh elu temennya si X ya yang suka dipanggil mamie? Nah pernyataan tersebut didengar oleh teman saya si Z yang bawel. Mulai saat itulah si Z mempopulerkan sama mamie di kelas. Du ileh, ternyata emang susah punya nama baek hahaha.
Tapi di kelas tak semuanya memanggil gw dengan ‘mamie’ juga, ada yang belum terkontaminasi dan memanggil gw dengan nama ‘eliz’. Sebenernya ada rasa yang aneh kalo dipanggil eliz. Hahaha. Mungkin karena seumur idup udah terbiasa dengan nama abeth, plus mamie. Hahahaha.

Nah, sekarang ketika masuk kerja, gw punya nama panggilan baru hahaha. Gelo wae dah. Gw dipanggil maribeth dikarenakan para admin di marketing punya nama awalan ‘mar’ semua. Marna, marina, marlinda dan maribeth. Hahahaha. Bener-bener klop dah awak MARketing dengan nama mar-marnya. Jadi kepengen nyanyi lagu ‘denpasar moon’. Hahahaha.
Pesan terakhir untuk kalian semua yang hanya punya satu nama panggilan ialah: berbahagialah! Hahaha. Lantas kalau anda mulai dipanggil dengan nama yang aneh-aneh, berontaklah! Jangan sampe nama bagus anda diganti-ganti ama orang lain. Satu nama panggilan cukup. Kalo kebanyakan ntar anda akan mengalami kebingungan pribadi seperti yang sering saya alami akibat kebanyakan nama panggilan. Owkey? Oke dong (jawab sendiri karena yakin ga ada yang bakal jawab balik).

Saturday, August 8, 2009

Kring kring…

A postman rang his bicycle bell in front of my house last week. Well it’s not actually a “kring kring’ sound because the postman was actually riding a motorcycle, should be like “tin tin” in a lighter voice than a car. Surprisingly the mail-man was delivering a mail to me and of course I thought it must be some mail that was printed, not a hand written and personal one (cause I never get a handwritten letter before sent via post man). But that day I was wrong- I always hate it when I was wrong hahaha. It was a hand written mail for me. Whoaaaaaaa…. I was so touched ahak ahak. The letter was from one of my sponsored children on Wahana Visi Indonesia, Leni from Papua. (My previous post here)

Although from reading her words on the letter I think it’s almost like she was told by others to write it that way, but I’m still touched. The letter is also kind of a reminder for me to donate for August (which I haven’t done during the time I received the letter hahaaha). It was a short letter, but then what can you say to a person you haven’t met and you have no idea who he/she is anyway?

Here is the letter

Well, in case the picture not loads, I write down what the letter said:

“Kepada penyantun yang terkasih. Perkenalkan nama panjang saya Leni Marlina Peres. Nama panggilan saya Leni. Hobby saya bermain, membaca. Cita-cita saya kalau sudah besar menjadi guru. Saya senang sekali berkenalan dengan penyantun. Ingin bertemu dengan Penyantun.”

In the end of the letter she said she wants to meet her donator. Well, who knows maybe I’ll have a chance to go to Papua.

Nothing is impossible rite? =)

Monday, August 3, 2009

sunday morning

Minggu kemaren kami sekeluarga pergi ke mall dalam rangka nyari kemeja putih buat adik tercinta yang akan ikut masa orientasi kampus. Tapi ketika kami baru masuk mall dan melihat sushi tei, cacing-cacing di perut jadi hiperaktif menendang-nendang dinding usus (lebay banget deskripsi gw). Ya udah, gw dan nci gw menawarkan diri untuk bayar berdua, skalian ngajakin emak dan bapak nyobain sushi sekali-kali biar gaul dah. Hahahaha. namun ternyata tujuan utama untuk memperkenalkan sushi kepada ayah dan bunda diiringi komentar aneh-aneh dari emak gw. Hahaha. Yang tentunya ga gw tulis di sini demi nama baik keluarga hahahaha. (mungkin kalian udah mikir paling aneh, tapi ga seaneh dan sememalukan itu kok). Emak dan bapak gw cuma makan secuil-cuil. Emang kayanya selera emak bapak gw udah ga bisa jauh-jauh dari chinesse food deh, ato mungkin kalo makanan jepang paling mentok di hokben. Hahahahaha. Bahkan komentar emak gw yang paling bikin gw geli (dan juga mikir ada benernya omongan emak gw), yakni: “kalo makan di hokben harga segini (setelah tahu tagihannya berapa), udah terkenyang-kenyang dah”. Bukan kenyang lagi mungkin, mesti dibawa ke rumah sakit karena saluran pernafasan terhambat akibat kebanyakan makan. Hehehehe. Ini dia poto-poto iseng saya. Too bad lupa bawa digicam, jadi pake hape aja.
Nah trus emak gw ngomong: “ wah si Kevin (adek gw), kemaren diajak makan mama ama papa di remaja, sekarang ditraktir cici di sushi tei, buat perpisahan deh” hahaha. Udah kaya mau pelepasan apa aje. Hehehe. Wong si jelek cuma mau ngekost di depok kok. Hehehe. Tapi aneh juga ye, ntar pas pulang kerja ga ada yang gw samperin buat nanya-nanya pertanyaan annoying bin ga penting lagi. masa gw nanya pertanyaan gaje ke babe gw, bisa-bisa babe gw pulang kerja makin seteres. Kalo nanya ke emak gw, entar emak gw senewen, kalo nanya ke nci gw, pasti ga ditanggepin juga. Sebenernya ama adek gw lebih ga ditanggepin sih pertanyaan-pertanyaan gw, tapi kan seenggaknya die udah biasa nyuekin pertanyaan-pertanyaan gw hahahahaha.