Sunday, May 14, 2017

Shirakawa-go

15 Maret

Salju turun ga berhenti di Shirakawa-go ketika kami main ke sana. Pemandangannya cantik banget dengan salju menumpuk di mana-mana. Daerah di sini punya ketinggian yang lebih dibanding daerah-daerah lain, jadi kemungkinan turun salju di daerah ini cukup besar walaupun sudah masuk early spring.

Kami datang ke Shirakawa-go dengan ikut halfday tour seharga 4,400yen/ orang. Isite Takayama nama tournya. Sepanjang perjalanan menuju desa tersebut, kami diberikan pengantar dan petunjuk tentang desa tersebut, serta rumah mana yang direkomendasikan untuk dikunjungi (bayar lagi untuk melihat masuk ke dalam rumah). Kami ga masuk kedalam salah satu rumah yang direkomendasikan karena sudah kalap foto-foto dan kami hanya punya waktu sekitar dua jam di sana. Overall indah banget tempatnya, turis lokal pun senang main ke sini. Lain kali ke sini pas musim gugur kece juga kali yak!

Jembatan menuju desa dari bus parking area. Liat jembatannya aja udah super excited. Alamak!

Si Manis jembatan Shirakawa-go *eaa

Ada yang kegirangan muter-muter ala Sound of Music 

 Ini sungguh amat indah pemandangannya. Oke bosen ya omongan saya gitu terus. Tapi emang cantek sekali inih

Rumah yang bisa dikunjungi

Pemandangan dari jalan utama

Kalau ini pemandangan dari atas, kita bisa naek shuttle (bayar) atau jalan kaki. Kita sih pilih naek shuttle ya. hahaha 

Rumah-rumahnya kaya dibedakin sama gula tabur ya. #edisilaper 

Tiap pagi kudu nyerokin salju dulu sebelum kerja

Akhirnya kesampaian juga mengunjungi Shirakawa-go. Sebenarnya di Indonesia juga pasti masih banyak desa-desa tradisional kaya gini ya. Ga kalah cantik juga tentunya. Duh, jadi pengen jalan-jalan lagi nih. Yuk bang bing bung kita nabung!

Cheers,

Abeth

Saturday, May 13, 2017

Takayama

15 Maret 2017

Perjalanan kami lanjutkan dari Kyoto menuju Takayama dengan naik kereta tentunya. Tujuan utama tentu saja demi melihat Shirakawa-go. Desa yang masuk ke dalam situs warisan dunia. Sebelum kereta kami merapat di stasiun *caelah merapat* kita sudah bisa melihat salju turun sepanjang jalan menuju Takayama. Sesampainya di stasiun JR Takayama, kami langsung menuju hotel kami yang berada di seberang jalan. Mulailah adegan geret-geret koper sambil menembus turunnya salju yang makin lebat. Lebatnya salju yang turun cocok banget buat adegan drama-drama/ video klip dengan efek slow motion. Kami sampai di hotel sekitar jam setengah dua belas sedangkan jam check in hotel jam tiga sore. Kami menitipkan tas kami di reception hotel dan berniat jalan-jalan di old town Takayama sembari menunggu jam halfday tour kami pada jam 13.20 siang. Inilah hasil muter-muter cantik kami selama satu jam lebih.

Saljunya seru banget turunnya. Berhenti sebentar, lalu lanjut turun salju lagi

Salju meleleh becek-becek gimana gitu. Kotanya tenang dan sepi banget. Cucok buat semedi dan cari inspirasi.

Ini dia Beef Sushi yang diantriin di Old Town Takayama. 900 yen dan ngantri buat 3pcs sushi ini. Dagingnya maknyus meleleh di mulut

Sunyi sepi di jem 12 siang. Gimana malem-malem coba.

Salju turun on and off

Ini macem rumah-rumah di drama Jepang yak. So sweet.

Karena sudah hampir jem satu siang, buru-burulah kami kembali ke depan station Takayama karena mau ikut halfday tour ke Shirakawa-go. Kenapa kami milih ikut halfday tour padahal ada bus umum yang bisa menuju Shirakawa-go? Alasannya biar kami ga pusing aja. hahaha. Ga perlu pake bingung-bingung dan harganya juga ga terlalu beda jauh *kayanya ya..hahaa maap surveynya setengah-setengah*
Foto-foto Shirakawa-go-nya akan saya posting terpisah ya.

Cheers!