Monday, September 28, 2009

You are not alone

Dalam hidup ini, kita ketemu banyak banget orang. Tapi hanya beberapa yang mungkin berhasil kita kenal lebih dekat dan menjalin hubungan yang lebih akrab dibandingkan dengan orang lainnya. Saya sendiri ga gitu ngerti batasan antara tau, kenal, teman, sahabat dll. Saya rasa tiap orang punya definisi sendiri dalam membedakan mana yang teman, kenalan, sahabatan dll.
teman menurut saya sendiri ialah ketika saya sudah merasa nyaman ngebodor dan ngejayus di depan mereka, dan mereka memaklumi keunikan saya ini, barulah bisa disebut teman, walaupun tipe keakraban dengan masing-masing teman juga bisa berbeda. Saya sendiri mengakui, saya sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. butuh waktu yang cukup lama sampai saya bisa merasa nyaman dengan lingkungan tersebut, lalu barulah my true color muncul. Yah sifat aseli gw yang heboh, sarkastik, norak, suka ngelucu (dan pura-pura lucu dan sengaja dilucu-lucuin lol) muncul dibalik sifat luar yang kesannya pendiem dan ga banyak omong.

Usia pertemanan saya pun bermacam-macam. Ada yang bertahan sepanjang sepuluh tahun lebih, yang baru saya sadari ketika teman saya itu bilang: “kita udah temenan sepuluh tahun lebih loh”, ada yang berumur sepanjang satu semester selama saya duduk sebangku dengan orang itu di sekolah.

Berapa lamapun usia pertemanan kita dengan seseorang, yang membuat kita tetap merasa teman dengan mereka ialah ketika kita menghubungi mereka kembali (walaupun kita jarang bertukar kabar dengan mereka), tetap ada rasa senang dan nostalgia dalam hubungan kita tersebut. Kita merasa nyaman dan turut senang ketika mengetahui bahwa mereka sudah lulus kuliah, dengan leluasa kita bisa bertanya bagaimna pekerjaan mereka sekarang, sibuk ikut-ikutan nanya ‘kapan kawin’ ke orang tersebut. Hehehehe.. . untuk saya pribadi, rasa nostalgia itulah yang paling penting ketika saya menghubungi kembali teman-teman lama saya. Kebanyakan sih kenangan manis hahaha. Kalo kenangan pahit kan membuat kita males temenan dengan orang itu :p

Satu hal yang sekarang masih sulit saya pelajari yakni bagaimana bersikap aktif terhadap teman-teman saya. Selama ini saya kebanyakan hanya menunggu kabar dari teman-teman. Jarang nyari duluan. Hehehehe. Mungkin itu juga sebabnya biasanya pertemanan dekat saya dengan orang jarang berjalan lama. Jadi saya mau mengucapkan terimakasih bagi orang-orang yang masih tahan suka nyari saya duluan. Tanpa kalian, saya akan hidup sendirian di dunia ini. *cie ileh*

Oh iye, satu lagi, kadang-kadang (masih sering terjadi), rasanya saya suka perhitungan sama orang lain (bahkan teman sendiri). Saya suka berharap orang lain bisa berlaku seperti yang saya inginkan, yang bikin saya senang. Sekarang sih saya (masih) berusaha memahami, kalo dalam suatu hubungan, kalo maen hitung-hitungan ga bakal ada puasnya. Lalu alangkah sia-sianya jika saya membuang-buang waktu mengharapkan orang lain berbuat sesuatu demi saya, kenapa ga saya sendiri yang berubah dan melakukannya. Alangkah lebih indahnya jika kita bisa memberi, walaupun sedikiiit tapi yang penting ikhlas. Kalo soal yang memberi ini sih, saya masih butuh banyak belajar. Tapi emang perlu diakui yang namanya memberi dan membuat orang tersenyum itu nikmatnya terasa! *kaya jargon-jargon di iklan*

Saya mengakui, banyak banget kekurangan saya sebagai teman, tapi saya masih bersyukur karena saya yang punya kekurangan ini masih ada yang mau nemenin hehehehe. Somehow saya percaya kalo yang namanya teman, baik jauh ataupun dekat memang dihadirkan oleh Tuhan untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik dan lebih memahami akan siapa sebenarnya diri kita.

Alangkah senangnya ada teman yang mengingatkan:
Ketika ada cabe nyangkut di gigi
Ketika tali beha mencotot keluar
Ketika celana dalem ngintip-ngintip keluar dari celana jeans
Ketika bulu hidung kita mulai menjadi pusat perhatian dari wajah kita
Ketika lipstik kita keluar dari garis bibir
Ketika batuk jangan makan gorengan!
Ketika suara kita yang terlalu besar mulai mengganggu keadaan orang sekitar kita
Ketika belanja kita bulan ini udah banyak, masa mau belanja terus?!
Ketika pose badan kita mulai bongkok
Ketika posisi duduk kita mulai menjadi tontonan para pria hidung belang dan garis-garis

Dan alangkah senangnya ada teman yang mengingatkan betapa kita berharga (dan betapa senangnya dia menjadi teman kita).

Jadi saudara-saudara, selamat hari teman sekotamadya hahahaha. Maapkan saya yang tak tahu mau pake kalimat penutup apa, jadi ngasal banget hahahaha. Oh saya tahu, ditutup pake lagu Michael Jackson aje, you are not alone! Ihi!

No comments:

Post a Comment