Liburan yang telah lama dinantikan akhirnya datang! :D
Kisah perjalanan ini dimulai dari omongan random dua cewe kece *subjektif ya haha* di awal taun 2016. Sebut saja namanya Abeth dan As (ini macem mo pake nama samaran yang berujung failed abis). Entah bagaimana, sebenernya kita berdua juga udah jarang kontek-kontekan, tapi bisa sepakat dan berhasil liburan ke Jepang bareng. Ajaib juga kalo dipikir-pikir, secara terakhir ketemu aja sepertinya pas abis lulus kuliah. Oh ya, plis jangan tanya kita angkatan berapa - yang jelas temen-temen seangkatan kita udah banyak yang punya dua anak saat ini :p
Walhasil di bulan Oktober 2016, kami berdua sepakat membeli tiket promo Garuda ke Tokyo. Seperti layaknya orang-orang lainnya yang kalap dengan promo tiket murah, kami juga ga mo kalah.
Kalap. In split second we have to issue the ticket *oke lebay*. Nggak seekstrim itu kok gaes, kalau mau issue tiket pasti dikasi time limit. Saya ingat sekali waktu itu baru aja pulang dari Surabaya- habis ke meritan temen *sok jetset ceritanya*, trus langsung inget kalo duit di ATM lagi menipis juga abis ke luar kota. Walhasil minjem duit dulu buat transfer bayar tiket. Ini kok serasa buka aib ya hahaha
Abis beli tiket tentunya tahap berikutnya ialah susun itinerary - walopun sebenernya harusnya sblm beli tiket kudu mikir dulu sih rutenya mau ke mana. Cuma sudahlah, namanya jg kalap :p
Sempat juga beberapa kali kita meeting untuk nentuin itin, hotel dan beberapa hal teknis lainnya, tapi entah mengapa saya merasa dalam perjalanan kali ini kami berdua sangat nyantai. Terlampau santai mungkin. Kami berdua termasuk tipe: "Ya udahlah, liat nanti aja" soal perjalanan ini. Beruntung juga ga ada yang aneh-aneh terjadi selama kami berdua jalan-jalan di Jepang. Palingan nyasar-nyasar dikit dan pas itu terjadi yang biasa kita lakukan ialah menyalahkan GPS dan google maps.
"Google mapnya error nih lokasinya ngaco. Tadi kita lokasinya di sini, kok sekarang berubah lagi!"
Memang tidak menyelesaikan masalah, tapi setidaknya kita ga saling berantem nyalahin satu sama lain. Itulah gunanya GPS hahaha
Untuk singkatnya, rute yang kemarin kami jalani ialah sebagai berikut:
D01: Jakarta - Tokyo (Haneda)
D02: Tokyopi
D03: Tokyo - Osaka
D04: Osaka - Kyoto
D05: Kyoto
D06: Kyoto - Takayama
D07: Takayama - Tokyo
D08: Tokyo
D09: Tokyo
D10: Tokyo - Jakarta
Tokyo - Osaka - Kyoto biasa rute standar orang jalan-jalan kan ya. Jadi sebenarnya kami jalan-jalan juga dengan santai, dan ga pake riset mendalam. Yang jelas kita ke tourist attraction yang sangat common dikunjungi, yang foto-fotonya sering kita lihat di instagram-instagram *cie anak IG bener sis
Kami juga berniat punya foto-foto yang ga kalah kece sama timeline orang lain yang kita liat di sosmed - tapi kok failed ya... hahaha. Kali ini selain GPS dan google maps, kita juga punya kambing hitam lainnya: cuaca.
Awal Maret kemarin, cuaca di Jepang masih di bawah 15 derajat celcius dan bahkan ketika kami tiba di Takayama masih turun salju. Kami berjalan dengan kedinginan (udah pake jaket kok) dan wajah kami terlihat bengep kalo di foto. Beneran, ga boong. Itu pasti efek perubahan cuaca *mwahahaha
Oh iya, kemarin ini di beberapa tempat, pohon Sakura juga sudah mulai berkembang. Walaupun cuma satu dua pohon saja udah cantik bener. Ga heran kalo pas puncak musim semi orang-orang rela desak-desakan buat liat cherry blossom. Saya aja ngeliat dua pohon sakura berkembang uda seneng bingits *katro yes
Karena 'a picture worth a thousand words' , saya posting foto-foto aja ya gaes *baca: males nulis panjang-panjang. Nanti akan dibikin posting foto per kota biar gh kepanjangan postingannya.
In short, Jepang ngangenin banget. Dari kebudayaannya, makanannya, orang-orangnya, pokoke smuanya. Semoga next time bisa balik lagi ke sana *ihiyyy
Cheers!
Abeth
No comments:
Post a Comment