Wednesday, October 31, 2007

a complaint free world

waktu kemaren2 gw pernah nonton Oprah di metro tv, udah lumayan lama sih
waktu itu kagi ngebahas tentang seorang pendeta yang mulai membagi2kan bracelet ungu yang menandakan 'dunia tanpa komplain'. pendeta itu berharap, gelang tersebut bisa menjadi sarana pengingat orang2 supaya berhenti komplain, karena menurut dia, dengan mengubah kata-kata kita, dunia ini bisa berubah menjadi lebih baik. sampai saat ini gelang tersebut dibagikan secara gratis, n laris manis sih katanya. hehe..
cara kerja gelangnya: setiap lu komplain, lu mesti pindahin gelang itu dari tangan satu ke tangan lainnya. begitu seterusnya, sampai lu bisa membuat gelang itu bertahan di satu tanganlu (tanpa berpindah satu kalipun) selama 21 hari -karena para ahli percaya dibutuhkan 21 hari untuk merubah kebiasaan seseorang-

lalu saudara-saudara, saya berpikir, betapa sulitnya untuk tidak mengeluh sedikitpun. bahkan dalam sejam saja, saya sudah mengeluh berkali-kali, dari mulai cuaca, sampe ke jalanan di jakarta yang sangat tak bersahabat.
gw rasa sih ga cuma gw doang yang ngeluh akan betapa makin macetnya jalanan di jakarta. cih...
keki bener hati ini memikirkan betapa banyak waktu yang terbuang di jalanan.

sepertinya untuk tidak mengeluh, benar-benar dibutuhkan niat yang kuat dan banyak berdoa supaya kita bisa menahan diri untuk tidak memaki-maki orang lain (baik yang pantas untuk dimaki ataupun tidak)

untuk yang tertarik dan merasa sudah siap untuk memakai gelang ungu tersebut, silahakan kunjungi http://complaintfreeworld.biz/ ,
kalo saya mah, belom sanggup kayanya
bisa-bisa itu gelang molor dan putus gara-gara tiap menit sekali gw oper dari tangan kanan ke tangan kiri, dan seterusnya.

sekian ratapan mahasiswi yang cape menghadapi jalanan jakarta...
damailah jakarta ku!
haha
ngalor ngidul deh posting kali ini

2 comments:

  1. hidup emg sulit
    (tuh khan itu aja dah salah bentuk komplain :P)

    ReplyDelete
  2. ayo liz kita buat gelang ungu.. gw kerjaan na kan komplain mulu ni.. haha..

    ReplyDelete