Kemarin saya baru saja mengalami kejadian yang saya kategorikan ke ‘near death experience’ versi saya. Ya, mungkin bisa dibilang agak berlebihan (emang berlebihan banget sih sebutannya), tapi ketika anda sendiri mengalaminya mungkin anda akan menganggap kejadian yang saya alami memang mengerikan.
Kisah dimulai jam makan siang *jeng jeng*. Saya sedang asik-asik makan bebek kering dan tiba pada bagian daging yang agak gerenjel-gerenjel (saya tak tahulah itu daging ato kulit) yang agak sulit dipotong dengan sendok, masuk ke mulut saya. Lagi asik-asiknya mengunyah daging/kulit itu, tiba-tiba saya tersedak dan potongan bebek itu tersangkut di tenggorokaN (ato kerongkongan saya ya?). pokoknya saya sampai tidak bisa bernafas. Seriously. Saya langsung lari ke pantry dan berharap potongan bebek itu bisa keluar. Ini bukan keselek biasa yang potongan makanan salah masuk ke saluran pernafasan. Ini sangat amat mengerikan karena benar-benar saluran pernafasan saya terhambat dan saya tidak bisa bernafas sekitar tiga puluh detik-an (ato lebih I don’t know, all I know that it was HORRIFYING). - o mi god sharing this experience kind of makes me trauma, sometimes I can feel as if I were back on that situation.-
Puji Tuhanlah ketika dengan usaha ngeden-ngeden dan mencongkel mulut, si bebek bisa keluar dari mulut saya. Ketika udara bisa kembali saya rasakan, saya merasakan betapa Tuhan masih mengijinkan saya hidup. Mungkin sudah saatnya saya mengalami pertobatan kembali.
Okay, jadi ketika saya sedang keselek ga bisa napas itu, ada teman saya yang mengira kalau saya mengalami keselek biasa, seperti keselek tulang ikan. Dia sempat bercanda,” mau saya tepuk punggungnya ga biar keluar?”, and guess what, hell yeah I really want you to help me, but I can’t speak a word, I couldn’t even breath man!
Anehnya lagi ialah ketika saya sedang keselek dan ga bisa napas, yang terlintas di pikiran saya ialah pelem-pelem medical stories macem Grey’s Anatomies, House dan Scrubs yang kebanyakan saya tonton. Saya merasa seperti actor-aktor di serial tersebut, serius deh, emang aneh ye pikiran gw. sempet-sempetnya mikir yang aneh-aneh. Tapi entah mengapa ketika ga bisa napas, saya punya pikiran saya pasti bisa melewatinya, I don’t see any light there so I knew I was safe wakakaka. Okay I just had a trauma, so the best thing I can do is to make fun of it. The more I get scared of it, the more the trauma lasts.
Ketika saya menceritakan my so called near death experience ke ibu saya, beliau mengatakan: “kamu ga doa sih pas sebelum makan.”. jiaaah… salah satunya sepertinya di situ, seringkali doa yang saya panjatkan ketika mau makan hanyalah sebuah kebiasaan, tanpa pakai hati untuk bersyukur mengenai makanan yang saya punya. Benar-benar deh harus doa yang khusuk lain kali. Mulai sekarang saya juga akan makan pelan-pelan dan memotong dan mengunyah makanan menjadi bagian yang kecil-kecil sebelum menelannya. Fuih.. kejadian tiga puluh detik bisa mengubah cara hidup anda selamanya bukan? Mungkin kalau saya lupa, bisa saja saya diingatkan kembali, tapi ampun Tuhan, ga mau keselek ampe ga bisa napas lagi dong.
have a greaaaat day everyone, and please try to eat slowly
Abeth